AKHLAK ISLAM
MAKALAH
Disusun
Guna Memenuhi Tugas
Mata
Kuliah : Akhlak Tasawuf
Dosen
pengampu : Dr. H Djasadi M.pd

Disusun
oleh :
1. Fatkhiyah
Eka Himawati (1501036010)
FAKULTAS
DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS
NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persahabatan atau berkawan merupakan nikmat Allah
yang diberikaNya kepada umat islam di dunia ini.Bersahabatan akan menjadi suatu
kenkmatan,apabila di dasari atas tujuan karna Allah ,dan akan menjadi kebahagian
apabila diatur dengan akhlak atau kaidah yang datangnya dari Allah SWT dan
Rosullnya.
Dengan demikian jelaslah ,bahwa bersahabatan
merupakan suatu nikmat.Bahwa sebab datangnya kenikmatan tersebut karna adanya
nikmat Allah SWT.Yang lain yaitu islam.Karena kenikmatan islam itulah kita akan
mendapatkan kenikmatan bersaudara atau bersahabat.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah
pengertian persahabatan ?
2. Bagaimana
cara agar persahabatan terjalin dengan baik ?
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian persahabatan
Persahabatan adalah istilah yang menggambarkan
perilaku kerjasama dan saling mendukung antara dua atau lebih.Sahabat akan
menyambut kehadiran sesamanya dan menunjukan kesetiaan satu sama lain.Selera
mereka biasanya serupa dan mungkin saling bertemu,dan mereka menikmati
kegiatan-kegitan yang mereka sukai .Mereka juga akan terlibat dalam perilaku
yang suka menolong,seperti tukar menukar nasihat dan saling menolong dalam
kesulitan .Sahabat adalah orang yang memperlihatkan perilaku yang berbalasan
dan reflektif.Namun bagi banyak orang,persahabatan seringkali tidak lebih
daripada lebih daripada kepercayaan bahwa seseorang atau sesuatu tidak akan
merugikan atau menyakiti mereka nilai yang terdapat didalam persahabatan
terdapat seringkali apa yang dihasilkan ketika memperlihatkan secara konsisten.Kecenderungan
Untuk menginginkan apa yang terbaik satusama lain,simpati,empati ,kejujuran dan
saling pengertian.Sahabat sejati sanggup mengungkapkan perasaan yang terdalam
yang mungkin tidak dapat diungkapkan,kecuali dalam keadan-keadaan yang sangat
sulit ,ketika mereka datang untuk menolong.Persahabatan dianggap lebih dekat
daripada sekedar kenalan ,meskipun dalam persahabatan atau hubungan antar
kenalan terdapat tingkat keintiman yang berbeda-beda.
2.
Cara persahabatan terjalin dengan baik.
1. Rendah
hati dan tidak sombong
Sifat
rendah hati dan tidak sombong itu adalah sikap lemah lembut, yang suka
memaafkan, segera menyambung tali persaudaraan apabila dia memutuskannya,
seakan-akan kedudukannya sebagai orang yang lebih lemah daripada sahabatnya
tersebut. Sifat ini menjadi sifat setiap muslim terhadap sesama muslim. Allah
SWT menghargai siapa saja bagi setiap muslim yang berbuat demikian Allah SWT
berfirman: “[1]umat mukmin harus selalu lemah lembut
terhadap setiap muslim dan harus merasa gagah di hadapan orang kafir” (Al
Maidah : 54)
Sifat rendah hati ini bahkan diwasi’atkan dalam sebuah hadis
qudsi: “rasululloh SAW bersabda
sesungguhnya Allah SWT mewahyukan kepadaku Muhammad agar kamu semua harus
tawadhu, tidak perlu seorang berlaku kejam dan sombong kepada yang lain”. Hadits
riwayat Abu Dawud
2. Saling
kasih mengasihi
Sifat
saling mengasihi ini merupakan sifat yang sangat terpuji. Rasa cinta kepada
sahabat inilah yang dapat menimbulkan rasa toleransi, menimbulkan perasaan
sepenanggungan. Memberi maaf yang didasarinya, karena tidak mungkin seseorang
itu akan terlepas dari kesalah atau kekeliruan, walaupun sangat tinggi kadar
kesalahn.
[2]Yang
penting untuk memelihara persahabatn, haruslah hanya menilai kebaikannya saja,
jangan mencari-cari kesalahannya. Oleh karena itu, menjadi keharusan bagi
seorang sahabat untuk menjauhi sifat suka mencela. Tetapai sebaliknya, justru
harus suka memberi maaf.
Rasulullah SAW, mengajarkan kepada umat islam, bukan hanya
mengasihi sahabat atau kawannya saja, tetapi juga kepada saudara-saudara sahabat tadi, lebih dari itu,
kepada sahabta yang lain.
Rosululloh SAW,pernah menghormati seorang nenek yang tua.
“S[3]esungguhnya
perempuan itu selalu mengunjungi kami pada masa khadijah masih
hidup.Sesungguhnya memelihara kenangan hubungan baik termasuk sebagian dari
iman”.(H.R.Ahmad).
3. Memberi
perhatian terhadap keadaan sahabat
Sifat
selalu memberi perhatian dengan selalu menanyakan keadaan, keluarganya dan lain
sebagainya.
Suatu perumpamaan yang sangat tepat disampaikan Rasulullah SAW:
“perumpamaan
orang-orang mukmin dalam kasih mengasihi dan saling menyayangi sebagaimana satu
badan. Apabila satu anggota badan merasa sakit, akan terasa sakit seluruh badan
dengan rasa demam dan tidak bisa tidur”. (HR.Bukhori).
Perhatian seorang sahabat kepada sahabat yang lain dilaksanakan
dengan:
a. Saling
menanyakan keadaan atau saling berkirim salam dan berita
b. Saling
kunjung-mengunjungi
Rasulullah SAW, apabila
kehilangan salah seorang sahabatnya atau tidak pernah muncul sampai tiga hari
selalu menanyakan keadaannya, bahkan dikunjunginya, terutama kalau dalam
keadaan sakit.
Dalam riwayatnya lain
disabdakan : “Apabila seorang itu cinta
kepada sahabat nya, harus tahu tentang keadaannya”. (HR. Tirmidzi).
4. Selalu
membantu keperluan sahabat
[4]Sifat
suka membantu itulah kewajiban sahabat kepada sahabat yang lain. Sulit kiranya
bila seseorang memerlukan sesuatu, akan minta tolong kepada orang yang bukan
sahabatnya. Sebab, bantuan atas suatu keperluan hanya mungkin diberikan oleh
seorang yang mengetahui keadaan orang yang harus dibantunya.
Rasulullah SAW, bersabda: “siapa
saja yang meringankan keperluan sahabatnya dalam urusan dunia, maka dia akan
mendapat keringanan atas keperluannya di akhirat”. (HR. Bukhori dan
Muslim).
[5]Dalam
Al-Qur’anul Karim Allah berfirman: “dan
tidak mereka dapati kedengkian dalam hati-hati mereka, tentang apa-apa yang
diberikan kepada mereka, dan mereka utamakan atas diri-diri mereka (orang
lain). Walaupun pada diri mereka dalam kepapaan. Siapa saja yang diselamatkan
dari pada kebakhilan dirinya, maka ialah orang-orang yang berbahagia”. (Al-Hasyr:9)
5. Menjaga
kawan dari gangguan orang lain
Rasulullah
SAW. Bersabda : “siapa saja yang menjaga
harta dan kewibawaan saudaranya dengan
tidak sepengetahuan orang yang dijaganya, maka orang itu lebih berhak di
hadapan Allah untuk dibebaskan dari api neraka”. (HR.Ahmad).
Rasulullah
SAW.Bersabda: [6]“jangan kamu membiarkan orang yang memukul
orang lain dengan zhalim. Sesungguhnya la’nat Allah akan turun terhadap orang
yang menyaksikan perbuatan itu, dengan tidak berusaha mencegahnya”. (HR.Thabarini).
6. Memberi
nasihat dan kritik
Sebagai tanda persahabatan yang akrab,
ialah memberikan nasihat apabila terdapat kekeliruan di dalam tindakan
sahabatnya atau memberikan kritik untuk kebaikannya di dalam menjalankan
tugas-tugasnya. Berbuat kesalahan termasuk berbuat kezhaliman terhadap orang
lain, maupun pada dirinya sendiri. Sebagai seorang kawan sejati harus mau
menasihati dan harus tidak marah kalau dinasihati.
Rasulullah
SAW bersabda : “tolonglah saudaramu yang
berbuat zhalim dan tolonglah saudaramu yang dizhalimi.”
Salah
seorang sahabat berkata: “kita bisa menolong orang yang dizhalimi namun
bagaimana mungkin menolong orang yang berbuat zhalim?.”
Rasulullah
SAW, menjawab: “mencegahnya agar jangan berbuat kezhaliman. Itulah bagaimana
cara menolongnya”. (HR.Bukhori).
[7]Orang
yang mendiamkan sahabatnya berbuat salah, atau bahkan hanya suka memuji,
berarti menjerumuskan kawan sendiri kedalam api neraka.
Dalam
hadits Rasulullah SAW. Dijelaskan: Dari
Abu Said Al-Khudry Ra. Katanya : “kaum munafiq di zaman Rasulullah SAW. Apabila
nabi keluar untuk berperang, mereka tinggal, tidak ikut serta dan mereka
gembira dengan tinggalnya mereka itu. Maka apabila telah kembali Nabi SAW. Dari
peperangan, selalu mereka mengemukakan bermacam-macam halangan sambil bersumpah
dan mereka suka dipuji dengan sesuatu yang mereka tidak perbuat”.
Firman
Allah: “janganlah kamu menyangka
orang-orang yang senang dengan perbuatan yang mereka lakukan, dan mereka minta
dipuji atau sesuatu yang mereka tidak lakukan, jangan kamu sangka mereka akan
lepas dari siksaan, tidak” (Ali Imron: 188)
7. Mendamaikan bila berselisih
Perselisihan
bisa saja terjadi antar sesama kawan atau mungkin dalam keluarganya. Kewajiban
sebagai sahabat atau teman adalah mendamaikan mereka yang berselisih.
[8]Allah
SWT. Berfirman : “apabila terdapat dua
orang atau kelompok sesama kaum mu’minin saling bermusuhan, maka damaikanlah
antara kedua orang yang bermusuhan tersebut” (Al-Hujurat: 9).
8. Do’akan
dengan kebaikan
Apabila
seorang sahabat melakukan perjalanan, agar selalu mendo’akan kebaikan terhadap
sahabat yang lain, walaupun tempat tinggalnya jauh, tetapi sikap itu merupakan
bukti dari kesungguhan dan kecintaan persahabatan tersebut.
Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW.
Dijelaskan: “dari Abu Darda’, bahwa
Rasulullah SAW. Pernah bersabda: Do’a seorang muslim untuk sahabatnya yang jauh
akan segera dikabulkan”. (HR.Muslim).
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Sahabat
yaitu keni’matan yang diberikan oleh Allah SWT kepada seorang mu’min oleh
karena itu kita sebagai seorang mu’min harus bisa menjaga silahturahmi yang
baik. Sahabat yang baik selalu membimbing sahabatnya yang salah menuju
kebaikan.
B.
Saran
Demikian
makalah ini kami buat, kami menyadari banyak kekurangan pada makalah ini dengan
tangan terbuka kami menerima saran dan kritik dari pembaca makalah ini guna
untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi pembaca.
DAFTAR
PUSTAKA
Mardjoned, Ramlan,dkk.1994.Akhlak Islam “Membina
Rumah Tannga dan Masyarakat”.Jakarta:Seri Media Dakwah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar