fatkhiyah

Senin, 12 Desember 2016

AKHLAK ISLAM



AKHLAK ISLAM
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Akhlak Tasawuf
Dosen pengampu : Dr. H Djasadi M.pd

Disusun oleh :
1.      Fatkhiyah Eka Himawati        (1501036010)

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2015



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Persahabatan atau berkawan merupakan nikmat Allah yang diberikaNya kepada umat islam di dunia ini.Bersahabatan akan menjadi suatu kenkmatan,apabila di dasari atas tujuan karna Allah ,dan akan menjadi kebahagian apabila diatur dengan akhlak atau kaidah yang datangnya dari Allah SWT dan Rosullnya.
Dengan demikian jelaslah ,bahwa bersahabatan merupakan suatu nikmat.Bahwa sebab datangnya kenikmatan tersebut karna adanya nikmat Allah SWT.Yang lain yaitu islam.Karena kenikmatan islam itulah kita akan mendapatkan kenikmatan bersaudara atau bersahabat.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah pengertian persahabatan ?
2.      Bagaimana cara agar persahabatan terjalin dengan baik ?










BAB II
PEMBAHASAN

1.      Pengertian persahabatan
Persahabatan adalah istilah yang menggambarkan perilaku kerjasama dan saling mendukung antara dua atau lebih.Sahabat akan menyambut kehadiran sesamanya dan menunjukan kesetiaan satu sama lain.Selera mereka biasanya serupa dan mungkin saling bertemu,dan mereka menikmati kegiatan-kegitan yang mereka sukai .Mereka juga akan terlibat dalam perilaku yang suka menolong,seperti tukar menukar nasihat dan saling menolong dalam kesulitan .Sahabat adalah orang yang memperlihatkan perilaku yang berbalasan dan reflektif.Namun bagi banyak orang,persahabatan seringkali tidak lebih daripada lebih daripada kepercayaan bahwa seseorang atau sesuatu tidak akan merugikan atau menyakiti mereka nilai yang terdapat didalam persahabatan terdapat seringkali apa yang dihasilkan ketika memperlihatkan secara konsisten.Kecenderungan Untuk menginginkan apa yang terbaik satusama lain,simpati,empati ,kejujuran dan saling pengertian.Sahabat sejati sanggup mengungkapkan perasaan yang terdalam yang mungkin tidak dapat diungkapkan,kecuali dalam keadan-keadaan yang sangat sulit ,ketika mereka datang untuk menolong.Persahabatan dianggap lebih dekat daripada sekedar kenalan ,meskipun dalam persahabatan atau hubungan antar kenalan terdapat tingkat keintiman yang berbeda-beda.












2.      Cara persahabatan terjalin dengan baik.

1.      Rendah hati dan tidak sombong
Sifat rendah hati dan tidak sombong itu adalah sikap lemah lembut, yang suka memaafkan, segera menyambung tali persaudaraan apabila dia memutuskannya, seakan-akan kedudukannya sebagai orang yang lebih lemah daripada sahabatnya tersebut. Sifat ini menjadi sifat setiap muslim terhadap sesama muslim. Allah SWT menghargai siapa saja bagi setiap muslim yang berbuat demikian Allah SWT berfirman: “[1]umat mukmin harus selalu lemah lembut terhadap setiap muslim dan harus merasa gagah di hadapan orang kafir” (Al Maidah : 54)
      Sifat rendah hati ini bahkan diwasi’atkan dalam sebuah hadis qudsi: “rasululloh SAW bersabda sesungguhnya Allah SWT mewahyukan kepadaku Muhammad agar kamu semua harus tawadhu, tidak perlu seorang berlaku kejam dan sombong kepada yang lain”. Hadits riwayat Abu Dawud
2.      Saling kasih mengasihi
Sifat saling mengasihi ini merupakan sifat yang sangat terpuji. Rasa cinta kepada sahabat inilah yang dapat menimbulkan rasa toleransi, menimbulkan perasaan sepenanggungan. Memberi maaf yang didasarinya, karena tidak mungkin seseorang itu akan terlepas dari kesalah atau kekeliruan, walaupun sangat tinggi kadar kesalahn.
      [2]Yang penting untuk memelihara persahabatn, haruslah hanya menilai kebaikannya saja, jangan mencari-cari kesalahannya. Oleh karena itu, menjadi keharusan bagi seorang sahabat untuk menjauhi sifat suka mencela. Tetapai sebaliknya, justru harus suka memberi maaf.
      Rasulullah SAW, mengajarkan kepada umat islam, bukan hanya mengasihi sahabat atau kawannya saja, tetapi juga kepada  saudara-saudara sahabat tadi, lebih dari itu, kepada sahabta yang lain.                                     
      Rosululloh SAW,pernah menghormati seorang nenek yang tua.
“S[3]esungguhnya perempuan itu selalu mengunjungi kami pada masa khadijah masih hidup.Sesungguhnya memelihara kenangan hubungan baik termasuk sebagian dari iman”.(H.R.Ahmad).
3.      Memberi perhatian terhadap keadaan sahabat
Sifat selalu memberi perhatian dengan selalu menanyakan keadaan, keluarganya dan lain sebagainya.
      Suatu perumpamaan yang sangat tepat disampaikan Rasulullah SAW:
“perumpamaan orang-orang mukmin dalam kasih mengasihi dan saling menyayangi sebagaimana satu badan. Apabila satu anggota badan merasa sakit, akan terasa sakit seluruh badan dengan rasa demam dan tidak bisa tidur”. (HR.Bukhori).
      Perhatian seorang sahabat kepada sahabat yang lain dilaksanakan dengan:
a.       Saling menanyakan keadaan atau saling berkirim salam dan berita
b.      Saling kunjung-mengunjungi
Rasulullah SAW, apabila kehilangan salah seorang sahabatnya atau tidak pernah muncul sampai tiga hari selalu menanyakan keadaannya, bahkan dikunjunginya, terutama kalau dalam keadaan sakit.
Dalam riwayatnya lain disabdakan : “Apabila seorang itu cinta kepada sahabat nya, harus tahu tentang keadaannya”. (HR. Tirmidzi).
4.      Selalu membantu keperluan sahabat
[4]Sifat suka membantu itulah kewajiban sahabat kepada sahabat yang lain. Sulit kiranya bila seseorang memerlukan sesuatu, akan minta tolong kepada orang yang bukan sahabatnya. Sebab, bantuan atas suatu keperluan hanya mungkin diberikan oleh seorang yang mengetahui keadaan orang yang harus dibantunya.
      Rasulullah SAW, bersabda: “siapa saja yang meringankan keperluan sahabatnya dalam urusan dunia, maka dia akan mendapat keringanan atas keperluannya di akhirat”. (HR. Bukhori dan Muslim).
[5]Dalam Al-Qur’anul Karim Allah berfirman: “dan tidak mereka dapati kedengkian dalam hati-hati mereka, tentang apa-apa yang diberikan kepada mereka, dan mereka utamakan atas diri-diri mereka (orang lain). Walaupun pada diri mereka dalam kepapaan. Siapa saja yang diselamatkan dari pada kebakhilan dirinya, maka ialah orang-orang yang berbahagia”. (Al-Hasyr:9)
5.      Menjaga kawan dari gangguan orang lain
Rasulullah SAW. Bersabda : “siapa saja yang menjaga harta  dan kewibawaan saudaranya dengan tidak sepengetahuan orang yang dijaganya, maka orang itu lebih berhak di hadapan Allah untuk dibebaskan dari api neraka”. (HR.Ahmad).
Rasulullah SAW.Bersabda: [6]“jangan kamu membiarkan orang yang memukul orang lain dengan zhalim. Sesungguhnya la’nat Allah akan turun terhadap orang yang menyaksikan perbuatan itu, dengan tidak berusaha mencegahnya”. (HR.Thabarini).
6.      Memberi nasihat dan kritik
Sebagai tanda persahabatan yang akrab, ialah memberikan nasihat apabila terdapat kekeliruan di dalam tindakan sahabatnya atau memberikan kritik untuk kebaikannya di dalam menjalankan tugas-tugasnya. Berbuat kesalahan termasuk berbuat kezhaliman terhadap orang lain, maupun pada dirinya sendiri. Sebagai seorang kawan sejati harus mau menasihati dan harus tidak marah kalau dinasihati.
Rasulullah SAW bersabda : “tolonglah saudaramu yang berbuat zhalim dan tolonglah saudaramu yang dizhalimi.”
Salah seorang sahabat berkata: “kita bisa menolong orang yang dizhalimi namun bagaimana mungkin menolong orang yang berbuat zhalim?.”
Rasulullah SAW, menjawab: “mencegahnya agar jangan berbuat kezhaliman. Itulah bagaimana cara menolongnya”. (HR.Bukhori).
[7]Orang yang mendiamkan sahabatnya berbuat salah, atau bahkan hanya suka memuji, berarti menjerumuskan kawan sendiri kedalam api neraka.
Dalam hadits Rasulullah SAW. Dijelaskan: Dari Abu Said Al-Khudry Ra. Katanya : “kaum munafiq di zaman Rasulullah SAW. Apabila nabi keluar untuk berperang, mereka tinggal, tidak ikut serta dan mereka gembira dengan tinggalnya mereka itu. Maka apabila telah kembali Nabi SAW. Dari peperangan, selalu mereka mengemukakan bermacam-macam halangan sambil bersumpah dan mereka suka dipuji dengan sesuatu yang mereka tidak perbuat”.
Firman Allah: “janganlah kamu menyangka orang-orang yang senang dengan perbuatan yang mereka lakukan, dan mereka minta dipuji atau sesuatu yang mereka tidak lakukan, jangan kamu sangka mereka akan lepas dari siksaan, tidak” (Ali Imron: 188)
7.       Mendamaikan bila berselisih
Perselisihan bisa saja terjadi antar sesama kawan atau mungkin dalam keluarganya. Kewajiban sebagai sahabat atau teman adalah mendamaikan mereka yang berselisih.
      [8]Allah SWT. Berfirman : “apabila terdapat dua orang atau kelompok sesama kaum mu’minin saling bermusuhan, maka damaikanlah antara kedua orang yang bermusuhan tersebut” (Al-Hujurat: 9).
8.      Do’akan dengan kebaikan
Apabila seorang sahabat melakukan perjalanan, agar selalu mendo’akan kebaikan terhadap sahabat yang lain, walaupun tempat tinggalnya jauh, tetapi sikap itu merupakan bukti dari kesungguhan dan kecintaan persahabatan tersebut.
Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW. Dijelaskan: “dari Abu Darda’, bahwa Rasulullah SAW. Pernah bersabda: Do’a seorang muslim untuk sahabatnya yang jauh akan segera dikabulkan”. (HR.Muslim).











BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan
Sahabat yaitu keni’matan yang diberikan oleh Allah SWT kepada seorang mu’min oleh karena itu kita sebagai seorang mu’min harus bisa menjaga silahturahmi yang baik. Sahabat yang baik selalu membimbing sahabatnya yang salah menuju kebaikan.

B.     Saran
Demikian makalah ini kami buat, kami menyadari banyak kekurangan pada makalah ini dengan tangan terbuka kami menerima saran dan kritik dari pembaca makalah ini guna untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.













DAFTAR PUSTAKA

Mardjoned, Ramlan,dkk.1994.Akhlak Islam “Membina Rumah Tannga dan Masyarakat”.Jakarta:Seri Media Dakwah.










[1] Ibid hal 107
[2] Ibid hal 108
[3] Ibid hal 108
[4] Ibid hal 109
[5] Ibid hal 110
[6] Ibid hal 111
[7] Ibid hal 112
[8] Ibid hal 113

Tidak ada komentar:

Posting Komentar