fatkhiyah

Senin, 12 Desember 2016

Mazhab Syi'ah




MAZHAB SYI’AH
            Syi;ah adalah kelompok masyarakat yang menjadi ‘Ali ibn Abi Thalib. Mereka berpendapat bahwa ‘Ali ibn Abi Thalib adalah imam dan Khalifah yang ditetapkan melalui nash (wahyu)dan wasiat dari Rosulullah, baik secara terang-terangan maupun secara implisit. Mereka beranggapan bahwa imammah (kepemimpinan) tidak boleh keluar dari jalur ‘Ali. Jika pernah terjadi imambukan dari keturunan ‘Ali, hal itu hanya merupkan kezaliman dari orang lain dan taqiyyah dari pihak keturunan ‘Ali. Menurut mereka, imammah bukan hanya dipandang sebagai kemaslahatan dengan dipilih atau di tunjuk, tetapi imammah termasuk akidah yang menjadi tiang agama.                                               
Golongan Syi’ah terdiri dari lima kelompok besar: al-Kisaniyyah, az-Zaidiyyah, al-Imamiyyah, al-Ghulat, dan al-Isma’iliyyah. Sebagian mereka dalam bidang teologi lebih cenderung Al-Mu’tazilah, sebagian yang lain ke Ahl as-Sunnah dan sebagiannya lagi cenderung ke at-Tasybih (penyamaan Tuhan dengan makhluk).
1.      Al –Kisaniyyah
Pendiri kelompok kisaniyyah adalah Kisan, seorang mantan pelayan ‘Ali ibn Abi Thalib. Kisan disebutkan pernah belajar kepada Muhammad ibn Hanafiyyah, karna itu ilmu pengetahuannya mencakup segala macam pengetahuan, baik pengetahuan takwil maupun pengetahuan batin, baik pengetahuan fisik maupun pengetahuan yang non-fisik.
a.      Al-Mukhtariyyah
Al-Mukhtariyyah adalah kelompok Syi’ah yang mengikuti ajaran Mukhtar ibn Abi Ubaid Ats-Tsaqafi. Pada mulanya Mukhtar sebagai seorang Khawarij, kemudian berubah menjadi pengikut Az-Zubairiyyah dan akhirnya menjadi pengikut Syi’ah dan Al-Kisaniyyah. Dia mengikuti keimanan Muhammad ibn Hanafiyyah sesudah ‘Ali ibn Abi Thalib, bahkan sebelum Muhammad adalah Hasan dan Husain.
b.      Al-Hasyimiyyah
Al-hasyimiyyah adalah pengikut Abu Hasyim ibn Muhammad ibn Hanafiyyah. Menurut kelompok ini, imammah berpindah dari muhammad ibn Hanafiyyah kepada putranya yang bernama Abu Hasyim. Menurut mereka, Abu Hasyim telah menerima pelimpahan ilmu rahasia; dia mengetahui bukan saja kepada yang zahir, tetapi juga yang batin. Dia mengetahui takwil ayat-ayat al Qur’an sehingga maknanya dapat disesuaikan antara yang lahir dan yang batin.
c.       Al-Bayaniyyah
Al-Bayaniyyah adalah para pengikut Bayan ibn Sam’an At-tamimi, menurut mereka imammah perpindahan dari Abu Hasyim kepada Bayan ibn Sam’an. Kelompok Al-Bayaniyyah termasuk kelompok syi’ah yang ekstrem yang mengakui ‘Ali ibn Abi Thalib adalah Tuhan. Menurut mereka tuhan telah masuk kedalam tubuh ‘Ali dan bersatu dengan ‘Ali , karnanya ‘Ali mengetahui hal-hal yang ghaib karena diberi tahukan dari sumber berita terpercaya, ‘Ali memerangi orang khafir dan dalam peperangan selalu memperoleh kemenangan
d.      Al-Rizamiyyah
Al-Rizamiyyah adalah para pengikut Rizam ibn Rizam menurut mereka imammah berpindah dari ‘Ali kepada putranya Muhammad kemudian kepada putra Muhammad adalah Abu Hasyim. Kemudian dari Abu Hasyim berpindah lagi kepada ‘Ali ibn ‘Abdullah ibn Abbas melalui wasiat. Kemudian imammah berpindah kepada Muhammad ibn ‘Ali dan diwasiatkan lagi kepada putranya yang bernama Ibrahim yang juga teman akrab Abu Muslim sekaligus menjadi propagandisnya yang mengatakan bahwa Ibrahim menjadi imam
2.       Az-Zaidiyyah
Az-Zaidiyyah adalah para pengikut zaid ibn ‘Ali ibn Husain ibn ‘Ali ibn Abi Thalib. Menurut mereka, imammah hanya berada ditangan keturunan Fathimah dan tidak ada imammah selain dari mereka. Namun menurut mereka setiap keturunan Fathimah yang alim, pemberani, pemurah dan telah menyatakan dirinya menjadi imam, maka ia adalah imam yang sah wajib ditaati, baik berasal dari keturunan Hasan maupun Husain. Karna itu mereka mengakui imammah Muhammad dan Ibrahim, keduanya dari keturunan ‘Abdullah ibn Al-Hasan,keduanya telah menyatakan dirinya sebagai imamdi masa khalifah Al-Manshur dan keduanya mati terbunuh sebagai akibat pengakuan ini.
a.      Al-Jurudiyyah
Al-Jurudiyyah adalah para pengikut Abu Jarud Zayad ibn Abi Zayad. Menerut mereka, Nabi saw - dalam ucapannya – telah menyebutkan sifat imam saja, tanpa menyatakan dengan tegas nama imam sesudahnya. Karena orang banyak tidak mengetahui sifat ini mereka tidak mencari orang yang disebut sifatnya,karenanya mereka memilih dan mengangkat Abu Bakar. Akibat kesalahan ini mereka semua menjadi kafir.
b.      As-sulaimaniyyah
As-sulaimaniyyah adalah para pengikut Sulaiman ibn Jarir. Sulaiman berpendapat, imammah itu ditetapkan melalui kesepakatan umat muslim. Imamah dapat terbentuk dengan kesepakatan dari dua orang yang terbaik dari kalangan umat. Dapat terjadi pada orang yang kurang memenuhi syarat padahal ada orang yang memenuhi syarat. Mereka mengakui keabsahan Khalifah Abu Bakar dan’Umar karena keduanya dipilih oleh umat muslim melalui ijtihad.
c.       Ash-Shalihiyyah dan Al-Batriyyah
Ash-Shalihiyyah adalahpengikut Al-Hasan ibn Shalih ibn Hay (169 H) dan al-Batriyyah adalah pengikut Katsir An-Nawa Al-Abtsar. Kedua orang ini mempunyai kesamaan pandangan baik dalam masalah agama maupun masalah imamah dengan kelompok as-Sulaimaniyyah. Tetapi , mengenai masalah Utsman, mereka tidak memberikan komentar apakah dia termasuk orang yang beriman atau orang kafir.
3.          Al-Imamiyya
Imamiyyah adalah kelompok syi’ah yang berpendapat bahwa ‘Ali ibn Abi Thalib secara nash dinyatakan sebagai imam bukan hanya disebut sifatnya bahkan ditunjuk orangnya. Tidak ada yang terpenting dalam ajaran agama dan islam selain dari menunjuk imam karenanya Rasulullah sampai akhir hayatnya selalu mengurus umat. Diangkat imam adalah untuk menghilangkan semua perselisihan dan untuk mempersatukan umat.
Adapun secara tersirat seperti rasulullah mengutus Abu Bakar memimpin umat Islam menunaikan ibadah haji yang dikenal dengan haji akbar. Kemudian Rasulullah mengutus ‘Ali ibn Abi Thalib untuk membacakan surat al-baraah ketengah jamah dan ia membacanya ke tengah jamaah atas perintah Rasulullah.

a.      Al-Baqiriyyah dan Al-Ja’fariyyah al-Waqifah
Golongan ini adalah pengikut Muhammad ibn Al-Baqir ibn Zain al-Abidin (114 H) dan putranya, Ja’far Ash-Shadiq (148 H). mereka berpendapat bahwa Muhammad ibn Al-Baqri dan Ja’far adalah imam dan juga ayahnya Zain al-Abidin. Tetapi, sebagian lagi berpendapat bahwa imamah terhenti sampai kepada salah seorang dari keduanya, dan tidak berlanjut sampai keturunan anak-anaknya. Sebagian lagi mengakui bahwa imamah turun sampai kepada anaknya.
b.      An-Nawusiyyah
Kelompok an-Nawusiyyah adalah pengikut seorang yang bernama Nawus. Menurut sebagian orang, dia berasal dari sebuah desa yang bernama Nawus. Menurut kelompok ini, ash-Shadiq masihhidup dan tidak mati sampai ia muncul sebagai imam Mahdi.
c.       Al-Afthahiyyah
Menurut kelompok Afthahiyyah, imamah berpindah dari Ash-Shadiq kepada putranya yang bernama ‘Abdullah al-Afthah, Ia adalah kakak kandung Isma’il dan ibunya bernama Fathimah ibu al-Husain ibn al-Hasan ibn’Ali dan ia adalah putra tertua ash-shadiq. Katanya: imam adalah orang yang duduk ditempat dudukku sedangkan yang duduk ditempat dudukku ini adalah ‘Abdullah.
d.      Asy-Syumaithiyyah
Kelompok ini yang mengikuti ajaran Yahya ibn Abu Syumaith. Menurut mereka Ja’far  berkata: teman kamu yang namanya seperti nama Nabi kamu. Sesungguhnya telah berkata ayahnya kepadanya: Sesungguhnya anak kamu yang lelaki kunamai dengan namaku ia adalah imam dan imam sesudah aku adalah Muhammad.
e.       Al-‘Isma’iliyyah Al-Waqifah
Mereka berkata: Isma’il adalah imam sesudah Ja’far melalui nash yang telah disepakati oleh putra-putranya, namun mereka berbeda pendapat tentang kematiannya sebelum ayahnya meninggal. Sebagian mereka berpendapat pada saat ayahnya meninggal ia masih hidup, namun dinyatakan ia meninggal-Hanya taqiyah dari khalifah-khalifah Bani Abasiyah yang mencari-carinya, ia pernah menghadiri suatu ceramah dan disaksikan oleh gubernur Al-Manshur di Medinah.
f.       Al-Musawiyyah dan Al-Mufadhaiyah
Kelompok ini hanya satu yang mengakui bahwa Musa ibn Ja’far secara nash dengan menyebut namanya. Ja’far Ash Shadiq berkata tentang dirinya: orang yang ketujuh dari kamu adalah pemimpin kamu. Dikatakan: teman kamu adalah pemimpin kamu dan dia juga dinamakan “Sahibu at-Taurat”.
g.      Al-Itsna ‘Asyriyyah (imam dua belas)
Al-Itsna ‘Asyriyyah adalah kelompok yang berpendapat bahwa Musa Al-Kazhim memang telah meninggal. Kelompok ini juga disebut al-Qath’iyyah. Menurut mereka imamah berpindah [dari Musa al-Kazhim] kepada putranya, ‘Ali Ridha, yang terbunu di Thus. Kemudian ‘Ali Ridha digantikan oleh Muhammad at-Taqi al-Jawad, yang meninggal dan dikuburkan di pemakaman di Baghdad. Sesudah itu al-Jawad digantikan oleh ‘Ali ibn Muhammad an-Naqi yang terbunuh di Qum. Kemudian An-Naqi   digantikan Hasan al-Askari az-Zaki sebagai imam, ketika ia meninggal diganti oleh Muhammad al-Qa’im al-Muntazar.
4.      Al-Ghaliyyah (Ekstrem)
Al-Ghaliyyah adalah golongan ekstrem yang berlebihan dalam mensifati memberikan sifat para imam yang akhirnya menghilangkan sifat kemanusiaan pada diri para imam. Mereka menempatkan kedudukan imam sama dengan Tuhan, bahkan mereka menyerupakan seorang imam kepada tuhan, Dan mereka menyamakan tuhan dengan Mahluk. Orang yahudi menyamakan tuhan dengan manusia, orang nasrani sebaliknya, penyamaan yang seperti ini berkembang di kalangan syi’ah ekstrem sehinnga mereka menetapkan sifat ketuhanan itu ada pada sebagian imam mereka. Sebagian mereka yang menganut Mu’tazilah dapat menerima karena memang cocok dengan akal dan mereka menjauh dari ajaran tasybih dan hulul.
Syi’ah ekstrim terdiri dari sebelas kelompok:
Pertama kelompok as-Sabaiyah yang mengikuti ajaran ‘Abdullah ibn Saba yang pernah berkata kepada ‘Ali, “Engkau, engkau yakni adalah tuhan”.
Kedua, kelompok kamiliyyah. Keyakinan kelompok ini bersumber dari ajaran Abu kamil yang mengkafirkan semua sahabat yang tidak membai’at ‘Ali ibn Abi Thalib. Kelompok ekstrem ini semua menganut inkarnasi dan hulul.
Ketiga kelompok al-‘Alabiyah, adalah kelompok yang mengikuti ajaran al-Alba ibn Zara;il Dusi. Menurut sebagian penulis sejarah, Dia mengagungkan ‘Ali melebihi Nabi.
Keempat kelompok, al-Mughiriyyah, adalah kelompok yang menganut ajaran al-Mughiriyyah ibn Sa’id al-Ajali.
Kelima kelompok al-Manshuriyyah yang berasal dari ajaran Abu Manshur al-Ajali yang pada mulanya menyatakan kesetiyaannya kepada Abu Ja’far Muhammad ibn ‘Ali al-Baqir.
Keenam kelompok al-khaththabiyyah, yang dipelopori Abu Khaththab Muhammad ibn Abi Zaibab al-Asadi al-Ajda bekas budak bani Asad, yang pada mulanya ia sangat memuji Abu ‘Abdullah ibn Muhammad ash-Shadiq.
Ketujuh kelompok al-Kayaliyyah yang mengikuti ajaran Ahmad ibn Kayal. Dia terkenal sebagai propagandis Ahl al-Bait.
Delapan kelompok Al-Hisyamiyyah. Nama kelompok ini disandarkan kepada dua orang yang bernama Hisyam. Hisyam pertama adalah Hisyam ibn Al-Hakam penganut aliran tasybih dan kedua Hisyan ibn Salim Al-Juwaliqi yang pendapatnya mirip dengan aliran tasybih.
Kesembilan kelompok An-Nu’maniyyah. Kelompok ini adalah pengikut Muhammad ibn Numan Abi Ja’far al-Ahwal yang dijuluki Syaitan Ath-thaq dan para pengikutnya dijuluki Syaitaniyyah.
Kesepuluh kelompok Yunusiyyah. Al-Yunusiyyah nama kelompok yang mengikuti ajaran Yunus ibn Abdurahman Al-Qumi (150 H) bekas budak keluarga Yaqthin.
Kesebelas kelompok An-Nushairiyyah dan Al-Ishaqiyyah yang termasuk kelompok syi’ah ekstrem. Mereka juga memiliki propagondis yang menyebarluaskan ajarannya dan mempertahankan ajarannya.




Tokoh-Tokoh Syi’ah dan Buku-Bukunya
Tokoh mazhab zaidiyyah adalah Abu Khalid al-Whasity, Manshur ibn Aswad, Harun ibn sa’ad al-Ajali dan Jurudiyyah, Waqi’ ibn al-Jarrah, Yahya ibn adam, ‘Ubaidullah ibn Musa, ‘Ali ibn Shalleh, al-Fadhal ibn Dakin, Abu Harifah dan Batriyyah, yang memberontak Muhammad ibn Ajlan, bersama imam Muhammad, Ibrahim ibn Sa’id, Ubbad ibn Awam, Yazid ibn Harun, al-Ala ibn Rasyid, Hushain ibn Basyir, Al-Awam ibn Khusyib, Mustalim ibn Sa’id, bersama dengan imam Ibrahim.
Tokoh Syi’ah imamiyyah dan semua golongan Syi’ah : Salim ibn Abi al-Ja’di, Salim ibn Abi Hafsah, Salma ibn Kuhail, Tsuwair ibn Abi Fakhatah, Habib ibn Abi Tsabit, Abu al-Muqodam, Syu’bah, al-‘Amasy, Jabir al-ja’di, Abu ‘Abdullah al-Jidali, Abu isyak al-sabi’i, al-Mughirah, Thaus, asy-Sya’bi, alqamah, Hubairah ibn Buraim, Habatul Al-Arni, Al-Haris Al ‘ Anwar.
            Penulis-penulis Syi’ah yang terkenal adalah Hisyam ibn Al-Hakim, ‘Ali ibn Manshur, Yunus ibn Abd ar- Rahman, asy-Syakhali, al-Fadhal ibn Syazan, al Husain ibn Iskaf, Muhammad ibn Abd ar-Rahman, Ibn Qubbah, Abu Sahli an-Nubakhti, Ahmad ibn Yahya ar-Rawandi, dan termasuk penulis belakangan seperti Abu Ja’far ath-Thusi.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar